Saturday, September 12, 2020

Panduan Kembali Bekerja di Kantor dengan Aman saat New Normal

Virus Corona atau COVID-19 memberikan dampak cukup besar baik Indonesia. Yang paling nyata, virus ini mengubah cara manusia menjalani rutinitas atau new normal

Sejak virus ini menjangkit di Indonesia, seluruh kegiatan di tempat umum ditiadakan. Seluruh aktivitas dibatasi dengan memberlakukan physical distancing seperti sekolah dan bekerja dari rumah.

Pusat perbelanjaan dan hiburan juga tutup hingga operasional transportasi dibatasi. Imbasnya, perekonomian Indonesia terpukul, bahkan sejumlah bisnis terpaksa gulung tikar.    

Meskipun aktivitas dibatasi, nyatanya COVID-19 belum juga hilang dari Indonesia. Masyarakat tentu masih cemas untuk melakukan kegiatan secara normal di saat pandemi COVID-19 belum hilang.

Namun, apabila seluruh kegiatan masih dibatasi bukan tidak mungkin, perekonomian nasional akan semakin babak belur. Untuk itu, masyarakat mulai mengubah perilaku sehari-hari.

Misalnya keluar rumah menggunakan masker, tak lupa juga sedia sarung tangan untuk naik kendaraan. Pulangnya, langsung cuci tangan dan ganti baju hingga mandi sebelum rebahan atau duduk santai di rumah. 

Bentuk perubahan atau transformasi baru inilah yang kemudian disebut new normal. Singkatnya perubahan perilaku untuk tetap menjalankan aktivitas normal tapi ditambah dengan penerapan protokol kesehatan.

Dalam rangka antisipasi lanjutan terutama kepada karyawan usai masa krisis penyebaran COVID-19 dan menjalani kehidupan new normal, perusahaan perlu menyusun protokol baru yang harus dijalankan. Berikut ini ulasannya seperti dikutip Talenta by Mekari, Rabu (10/6).

Membangun Sistem Logistik Tanggap Darurat Pandemi COVID-19

Oleh: Setijadi, Chairman Supply Chain Indonesia (SCI)

Untuk menekan penyebaran wabah Covid-19, pergerakan barang dan manusia harus dibatasi sekaligus dikendalikan, baik pada wilayah yang telah maupun belum/tidak menetapkan status tanggap darurat bencana. Namun, karena ketersediaan barang kebutuhan pokok tetap harus terpenuhi maka diperlukan sebuah sistem logistik yang menjamin pendistribusiannya dengan tetap meminimalkan potensi penyebaran wabah.

Langkah awal dalam membangun sistem logistik tanggap darurat bencana Covid-19 adalah melakukan pemetaan terhadap rantai pasok, baik permintaan maupun pasokannya.

Pemetaan permintaan mencakup: penentuan batas wilayah dan jumlah penduduk masing-masing wilayah, serta penentuan barang yang dibutuhkan (jenis dan volume).

Pemetaan pasokan mencakup: identifikasi dan penentuan sumber-sumber pasokan masing-masing jenis barang berikut kapasitasnya.

Dalam pemetaan juga harus diidentifikasi sistem distribusi yang akan digunakan, termasuk penentuan para pelaku (perusahaan-perusahaan) yang akan terlibat beserta jumlah, jenis, dan sebaran fasilitas-fasilitas distribusinya.

Frekuensi pembelian dan pengiriman dapat dikurangi dengan volume pemesanan yang tinggi. Namun harus mempertimbangkan kemampuan penyediaan pasokan. Jika stok terbatas, volume pembelian harus dibatasi.

Penentuan volume pembelian harus mempertimbangkan kelompok masyarakat yang terbatas dananya. Pertimbangan lain adalah kapasitas penyimpanan di rumah tangga dan ketahanan bahan pangan, seperti sayuran, yang juga terbatas.

Pemanfaatan Sistem Ritel

Karena untuk membangun sistem logistik yang baru membutuhkan perencanaan dan persiapan yang matang serta pendanaan yang besar, maka sebaiknya upaya itu dibarengi dengan pemanfaatan sistem distribusi yang sudah berjalan, misalnya sistem distribusi pasar modern.

Sistem distribusi pasar modern, berikut fasilitas distribusi (pusat distribusi dan jaringan toko) dan sistem operasionalnya sangat memungkinkan untuk mendukung sistem logistik pada situasi tanggap darurat bencana.

Sistem logistik yang dimaksud harus mampu meminimalkan kedatangan, pertemuan, dan kerumunan pembeli di toko ritel (minimarket dan supermarket) yang berpotensi meningkatkan penyebaran wabah Covid-19.

Sistem ini memposisikan jaringan toko ritel sebagai pusat distribusi di masing-masing wilayahnya dan menjalankan proses konsolidasi dan in-transit mixing. Toko ritel beroperasi seperti gudang tanpa kedatangan pembeli dengan driver transportasi online sebagai kurir.

Proses pemesanan dan pembayaran dilakukan secara online seperti yang sudah diterapkan dalam aplikasi transportasi seperti Grab dan Gojek. Tinggal dilengkapi dengan prosedur pengepakan dan pengantaran yang meminimalkan potensi penyebaran virus Corona.

Minimalisasi interaksi juga dilakukan dalam proses penyerahan barang kepada pemesan. Misalnya, driver cukup menaruh barang belanjaan di teras rumah pemesan.

Proses pengiriman barang harus memperhatikan keamanan operator pengiriman (supir truk, driver transportasi online, dll.) dari risiko penularan wabah. Mereka harus dilengkapi masker, hand sanitizer, dan bahan pembersih armada dan barang bawaan. Keamanan operator pengiriman ini sangat penting tidak hanya untuk mereka namun juga bagi petugas toko ritel, konsumen pembeli, dan masyarakat umum.

Sistem pembelanjaan secara online dapat mengurangi potensi penularan wabah terhadap pegawai toko ritel. Sistem ini dapat menjadi solusi mengatasi menurunnya omzet driver transportasi online akibat penurunan jumlah penumpang sebagai akibat kebijakan social distancing.

Terakhir, diperlukan sosialisasi sistem belanja tersebut secara masif dan segera, baik oleh pemerintah maupun pelaku bisnis (perusahaan ritel dan transportasi online) terkait. [AS]

New Normal, Industri Logistik Diproyeksi Berakselerasi Mulai Agustus

Ketua Umum Asosiasi Logistik Indonesia (ALI) Zaldy Ilham Masita mengatakan, meski sudah memasuki era new normal, kegiatan logistik belum akan pulih seperti sedia kala. Pasalnya bisnis logistik telah mengalami penurunan yang sangat tajam yakni hingga 80% selama masa pandemi Covid-19.

"Sejak Januari sudah terasa, bahkan sejak Maret hampir tidak ada aktivitas. Tapi, sekarang mulai bergerak," ungkapnya dalam pernyataan pers, Selasa (7/7/2020).

Dia menjelaskan, saat ini dunia usaha masih berupaya menghabiskan stok yang ada dan tidak terjual selama masa pandemi berlangsung 3-4 bulan terakhir.

Demikian juga berbagai sektor usaha yang terkait di dalamnya. "Barang-barang yang ada di gudang banyak yang tidak bergerak. Kemungkinan kegiatan logistik baru mulai aktif lagi setelah 1-2 bulan penerapan new normal atau sekitar Agustus," ujarnya.

Ketua Umum Asosiasi Perusahaan Jasa Pengiriman Ekspres, Pos, dan Logistik Indonesia (Asperindo) M Feriadi meminta seluruh anggotanya tetap optimistis dan melakukan kesiapsiagaan agar pelayanan kepada masyarakat tetap prima.

Selain itu, Asperindo juga selalu berkomunikasi dengan pemerintah, dalam hal ini Kementerian Koordinator Perekonomian, Kementerian Kominfo, dan para stakeholder pemerintah lainnya.

“Tujuannya agar kami dapat berperan aktif dan ikut berjuang di masa new normal. Kami yakin dan mempersiapkan diri agar industri kami tetap menjadi backbone melawan Covid-19, khususnya di penyediaan layanan pengiriman yang prima,” ujarnya.

Ekonom Universitas Indonesia (UI) Rizal E. Halim menilai pemerintah pusat dan daerah perlu segera menekan dan memutus rantai penyebaran Covid-19 agar ekonomi tidak akan semakin mengkhawatirkan.

Menurutnya, solusi optimal yang dapat diberikan pemerintah yakni insentif kepada dunia usaha seperti perpajakan, dan stimulus kepada masyarakat (cash transfer). "Kalau sektor usaha tertolong, sektor logistik juga akan berjalan kembali," jelasnya.

Terlepas dari semua ini, bagi pelaku usaha dalam situasi apa pun harus ada solusi untuk mempertahankan bisnis tetap berputar. Karena itu, apa yang sudah dikerjakan pelaku usaha di sektor logistik dan kurir patut mendapatkan dukungan dari semua pihak.

General Manager PT Isuzu Astra Motor Indonesia (IAMI) Attias Asril mengakui industri otomotif termasuk salah satu yang mengalami penurunan penjualan saat pandemi Covid-19.

Meski begitu, pasar kendaraan komersial masih cukup menjanjikan karena adanya geliat di sejumlah sektor bisnis pada saat pandemi Covid-19, seperti logistik dan jasa kurir. “Kami yakin penjualan kendaraan komersial akan membaik, walaupun untuk menyamai tahun lalu itu rasanya cukup berat.”

Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati menyebutkan, kontraksi ekonomi pada kuartal kedua tahun ini diprediksi cukup dalam, sehingga pemerintah mengoreksi perkiraan pertumbuhan ekonomi dari 2,3% menjadi minus 0,4% hingga 1% pada akhir 2020.

Kontraksi ekonomi tecermin dari lesunya kegiatan bisnis. Namun, menurut Asril, ada sejumlah sektor usaha yang justru menggeliat, seperti bisnis e-commerce, bisnis penjualan makanan dan minuman, serta ekspedisi dan kurir. Tumbuhnya sektor-sektor itu berimbas pula pada sektor lainnya, seperti otomotif.

Darma Inti Global Logistics

Rental Truk Pendingin / Thermoking / Freezer / Reefer

Saturday, October 29, 2016

PT. Darma Inti Global Rental Truk Pendingin / Thermoking / Freezer

TRUCK PENDINGIN / TRUCK FROZEN

PT. Darma Inti Global telah menjadi perusahaan yang terpercaya dan yang mempunyai standar yang
 tinggi dalam bidang persewaan truk pendingin komersial. Produk olahan seperti, susu, daging, 
ayam, ikan olahan dan buah-buahan adalah produk yang memiliki tingkat sensitivitas tinggi terhadap 
suhu ekstrim, dan oleh karena itu, sebagai perusahaan yang berkomitmen tinggi, kami menjamin dan
 akan selalu memastikan agar produk-produk tersebut mencapai kota tujuan dengan cepat dan aman.
Seluruh mesin Thermoking kami dirawat dengan baik dan diservis secara berkala oleh mekanik dengan
 sertifikat resmi.
Sebagai perusahaan yang terpercaya, kami akan melakukan yang terbaik untuk mengakomodasi
 produk-produk dari perusahaan tertentu untuk membantu perusahaan tersebut agar tetap berjalan 
dengan baik.
Manfaat yang kami berikan :
  • Penyewaan transportasi berpendingin dengan cakupan seluruh Indonesia (terutama Jawa dan Bali),   
  • Dengan pengaturan suhu 'chiller' hingga 'freezer' sampai dengan -20 derajat Celsius
  • Dapat di order harian/mingguan/bulanan/tahunan
  • Mekanik yang handal untuk mesin truk, mesin pendingin dan box pendingin
  • GPS yang dapat dimonitor 24-jam
  • Panel kendali suhu digital di kabin pengemudi
  • Pencatatan data suhu
  • Tersedia berbagai jenis dan ukuran serta kapasitas truk.
Info lebih lanjut hubungi : 
Phone : 085232070786
Email  : support@dig.co.id
www.dig.co.id